Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hukum Tazwid

adsmob1

Analisis hukum Tajwid Q.S. al-Hujurāt/49: ayat 12

Q.S. al-Hujurāt/49: ayat 12 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ   اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ Artinya : “   Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. Adapun Analisis hukum Tajwid Q.S. al-Hujurāt/49: ayat 12 sebagai berikut : يَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena huruf mad yaitu ya' fathah yang diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya yaitu panjang selama 2-5 haroka

Analisis Hukum tajwid Q.S. al-Hujurāt/49: ayat 10

Analisis Hukum Tajwid Q.S. al-Hujurāt/49: ayat 10 اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ   وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُ   Artinya : “ Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.   Adapun Analisis Hukum tajwid dari Q.S. al-Hujurāt/49: ayat 10 adalah sebagai berikut : اِنَّمَا hukumnya Ghunah atau nun tasydid cara membacanya dengan ghunnah dan ditahan selama 3 harakat. مِنُوْنَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhammah bertemu huruf wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat. اِخْوَةٌفَاَ hukumnya Ikhfa karena huruf ta berharakat dhammah tanwin bertemu huruf fa’. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Ada juga yang berpendapat juga cukup ditahan selama 2 harakat. فَاَ صْلِحُوْا huku

Analisis hukum tajwid surat Al-Anfal/8 Ayat 72

Qur’an surat Al-Anfal/8 Ayat 72 اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَاجِرُوْا مَا لَكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ   Adapun analisis dari hukum tajwid quran  surat Al-Anfal/8 Ayat 72 sebagai berikut : إِنَّ : Gunnah Musyaddah, karena ada huruf نّ yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. آمَنُوا : Mad badal, Karena ada huruf [ ء ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat بِأَمْوَا : Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf و . Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup. لِهِمْ وَ : Idhar safawi, karena ada huruf mim mati

Pengertian Mad Asli [Mad Thobii] secara lughoh dan pembahasan serta contohnya

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Berbagai ragam pendapat mengenai hukum Mad Asli dalam ilmu tazwid. Mulai dari Mad Asli secara bahasa hingga definisi dari mad Asli. Namun dari kesemuaannya terdapat beberapa unsur kesamaan dalam kaidahnya mengenai pandangan Mad. Seperti yang di terangkan dalam artikel di bawah ini . A. Mad secara bahasa menurut beberapa pendapat para ahli : Arti mad menurut M.Makky Nashor dalam kitabnya Nihayatul Qoul Al-Mufid menerangkan bahwa Mad menurut bahasa adalah : المدوالزيادة   : artinya memanjangkan dan menambah sedangkan arti mad menurut Istilah : اِطَالَةُ الصَّوْتِ بِحَرْفٍ مِنْ حُرُوْفِ الْمَدِّ   “Memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli)” adalah hukum mad yang dasar atau pokok. Mad asli di kenal dengan istilah mad thobi’i karena seorang yang mempunyai tabiat baik tidak mungkin akan mengurangi atau menambah panjang bacaan dari yang telah di tetapkan. Jadi apabila ada wawu mati( وْ ) jatuh setelah dhomah, ya’ mati (

Hukum Nun Mati (sukun) dan Tanwin dalam Ilmu Tazwid

Hukum nun mati (sukun) dan tanwin merupakan salah satu hukum tajwid yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf tertentu. Hukum ini Hukum nun mati (sukun) dan tanwin terdiri dari 4 jenis, yaitu   : 1) izhar, 2) idgam, 3) iqlab, dan 4) ikhfa. Hukum bacaan nun mati bertemu suatu huruf tersebut di atas dalam pembahasannya sebagai berikut : 1. IDZHAR HALQI / IDZHAR HALQI Idzhar Halqi / Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian dari Hukum Izhar yang terdapat dalam Ilmu Tajwid. Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq). Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga   tanwin (dhomah tanwin ( ــٌـ ), kasroh tanwin ( ــٍــ ) dan fathah tanwin ( ــًـ )/ sesudahnya   bertemu dengan huruf-huruf   = Alif ( ا ), ‘Ain ( ع ), Ghain ( غ ), Ha ( ح ), Kha ( خ ), Ha’ ( ﮬ )   dan Hamzah   ( ء )

Zoosk - Online Dating