Pengertian Mad Asli [Mad Thobii] secara lughoh dan pembahasan serta contohnya
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Berbagai ragam pendapat mengenai hukum Mad Asli dalam ilmu tazwid. Mulai dari Mad Asli secara bahasa hingga definisi dari mad Asli. Namun dari kesemuaannya terdapat beberapa unsur kesamaan dalam kaidahnya mengenai pandangan Mad. Seperti yang di terangkan dalam artikel di bawah ini .
A. Mad secara bahasa menurut beberapa pendapat
para ahli :
Arti mad menurut M.Makky Nashor dalam kitabnya Nihayatul
Qoul Al-Mufid menerangkan bahwa Mad menurut bahasa adalah : المدوالزيادة : artinya memanjangkan dan menambah sedangkan
arti mad menurut Istilah :اِطَالَةُ الصَّوْتِ بِحَرْفٍ
مِنْ حُرُوْفِ الْمَدِّ “Memanjangkan
suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli)” adalah hukum mad
yang dasar atau pokok. Mad asli di kenal dengan istilah mad thobi’i karena
seorang yang mempunyai tabiat baik tidak mungkin akan mengurangi atau menambah
panjang bacaan dari yang telah di tetapkan. Jadi apabila ada wawu mati(وْ) jatuh setelah dhomah, ya’ mati (يْ) jatuh setelah kasrah dan alif (أ) jatuh setelah fathah. Panjangnya yaitu
satu alif atau dua harakat.
Sedangakan menurut KH. Maftuh Basthul Birri
dalam buku Standart Tajwid terjemahan Fathul Mannan, beliau menyebutkan mad menurut istilah qurra’ ialah memanjangkan
suaranya huruf mad. Huruf mad itu ada 3, yaitu alif, wawu dan ya’ denagan
syarat harus mati dan jatuh setelah harakat yang munasabah.
Dan Syaikh
Sulaiman Al-Jamzuri dalam kitab Tuhfatul Athfal memberiakan nadoman dari mad
sebagai berikut :
“ﺣـﺮﻭﻓــﻪ ﺛـــﻼﺛـﺔ ﻓﻌـﻴـﻬﺎ
* ﻣﻦ ﻟﻔـﻆ ﻭﺍﻯ ﻭﻫﻰ ﻓﻰ ﻧﻮﺣـﻴـﻬﺎ “
ﻭﺍﻟﻜﺴﺮ ﻗﺒـﻞ ﺍﻟﻴﺎ ﻭﻗﺒﻞ ﺍﻟﻮﺍﻭ ﺿـﻢ * ﺷـﺮﻁ ﻭﻓـﺘﺢ
ﻗﺒـﻞ ﺃﻟﻒ ﻳﻠﺘــﺰﻡ
“
Huruf mad ada tiga maka hafalkanlah.. dari
lafaz “ﻭﺍﻯ” contohnya ﻧﻮﺣـﻴـﻬﺎ.
Syaratnya harus senantiasa ada kasroh sebelum ya, Dhammah sebelum waw, dan
fathah sebelum alif
Dinamakan mad asli sebab panjang dari mad ini
adalah sesuai dengan dasarnya (redaksi), sedangkan dinamakan Thobi’i (sebangsa
karakter) karena sifat mad atau panjangnya ini adalah pasti, yaitu satu alif.
Bagi seorang qori’ seharusnya tidak akan mengurangi atau menambah panjang mad
asli atau mad thobi’i. Mad Thobii Menurut Syaikh Sulaiman Al-Jamzuri dibagi menjadi
tiga yaitu:
1. Mad thobi’i dhoriri (artinya tampak)
Yaitu apabila ada salah satu huruf mad tersebut (tanda-tandanya)jelas, sehingga dapat diketahui langsung. Posisi wawu jatuh setelah dhommah, ya’ mati jatuh setelah kasroh dan alif jatuh setelah fathah.
contoh :وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ
وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ
2. Mad thobi’i Muqaddar (dikira-kirakan)
Yaitu apabila ada salah satu huruf mad yang tanda-tandanya dikira-kirakan, dalam membacanya dibaca panjang tapi penulisan huruf madnya tidak tampak. Hal ini dikarenakan ada kaitannya dengan arti dan demikian cara penulisan dari khat utsmani. Seluruh ulama’ membaca panjang pada huruf lam dan mim.
Contoh: بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ , مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
3. Mad thobi’i harfi (sebangsa huruf)
huruf-huruf fawatih as-suwar (ح ي ط ه ر) itu madnya disebut mad thobi’i harfi bukan mad lazim.
Contoh: كۤهٰيٰعۤصۤ, طٰهٰ
Perlu diketahui bahwa huruf-huruf (ح ي ط ه ر) dipanjangkan dengan 2 harakat atau 1
alif, dan disebut dengan Mad Thobi’i Harfi, tidak disebut dengan Mad Lazim
Harfi Mukhaffaf karena dua alasan:
Tidak ada sukun asli setelah huruf alif (huruf
mad)حا ,يا ,طا ,ها ,را berbeda dengan huruf ق yang dibaca قاف
setelah mad ada sukun pada huruf fa’ yang mana Mad Lazim Harfi Mukhaffaf.
Huruf-huruf (ح ي ط ه ر)
dipanjangkan 2 harakat, bukan 6 harakat sebagaimana mad lazim. Semua huruf
Fawatih As-Suwar dibaca dengan menggunakan Asma’ Al-Huruf dan apabila
diwasholkan pada huruf yang dibaca dengan musammayat al-huruf, maka menurut
riwayat Imam Hafs dari Imam ‘Ashim tidak boleh di idghomkan. Contoh: يٰسۤ ۚ – ١ وَالْقُرْاٰنِ
الْحَكِيْمِۙ – نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ
– ١
Rois Mahfud Dalam Buku Pelajaran Ilmu Tajwid menyebutkan
“Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Namun, jika sudah
memahami ilmu tajwid, maka hukum mengamalkannya saat membaca Alquran adalah
fardhu 'ain. Rois mahfud mengaris bawahi mengenai Pengertian Mad Thabi'i adalah
Salah satu unsur yang dibahas dalam mad thobi'i adalah ahkamul maddi wal qasr,
yakni panjang pendek ucapan sehingga dalam mempelajari ilmu tazwid terdapat 6
unsur yang dipelajari yakni :
a) Makharijul huruf: tempat keluar masuk huruf
b) Shifatul huruf: cara pengucapan huruf
c) Ahkamul huruf: hubungan antar huruf
d) Ahkamul maddi wal qasr: panjang dan pendek
ucapan
e) Ahkamul waqaf wal ibtida': memulai dan
menghentikan bacaan
f) Al-Khat al-Usmani
B. Beberapa contoh lapad mad Asli ( Mad Thobii)
yang terdapat dalam Alquran
1. Contoh Mad Thabi'i dengan alif setelahnya
pathah :
a. الْكِتَابُ
(Al-Baqarah[ 2] : Ayat 2)
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى
لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
b النَّاسِ
(An-Nas [114] : Ayat 1)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ
النَّاسِۙ
c الْوَسْوَاسِ
(An-Nas [ 114] : Ayat 4)
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ
ەۙ الْخَنَّاسِۖ
d. الْخَنَّاسِ
(Q.S An-Nas [114]: Ayat 4)
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ
ەۙ الْخَنَّاسِۖ
2. Contoh Mad Thabi'i dengan wau mati
setelahnya Dhomah :
a أَعُوذُ (Q.S Al-Falaq
[113] : Ayat 1)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ
الْفَلَقِۙ
b يَمْنَعُونَ
(Q.S Al-Maun[ 107 ] : Ayat 7)
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
c خُلُونَ (Q.S An-Nasr
[ 110 ] : Ayat 2)
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ
فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ
3. Contoh Mad Thabi'i dengan ya setelahnya kasroh:
a فِي دِينِ
(Q.S An-Nasr [ 110 ]: Ayat 2)
وَرَاَيْتَ النَّاسَ
يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ
b عِيشَةٍ (Q.S Al-Qariah
[ 101
] : Ayat 7)
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ
رَّاضِيَةٍۗ
c الْيَقِينِ (Q.S At-Takasur
[ 102 ] : Ayat 5)
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ
عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ
Semoga bermanfaat.....
Komentar