Hadist Rasul Yang Menerangkan Qurban dan Aqikah
1. Hadits Rasulullah
SAW: yang menerangkan Qurban
عن جابرٍ بن عبد الله قال: نحرنا مع رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيهِ وسَلَّم بالحُديبيةِ البدنةَ عن سبعةٍ والبقرةَ عن سبعةٍ
Dari Jabir bin Abdullah,
berkata “Kami berqurban bersama Rasulullah SAW di tahun Hudaibiyah, unta untuk
tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang” (HR Muslim).
2. Hadits Rasulullah SAW: Yang Menerangkan Qurban Dengan Cara Patungan
Disebutkan dalam hadits
Rasulullah SAW.
عن أبي الأسود السلمي، عن أبيه، عن جده قال: كنت سابع سبعة
مع رسول الله -صلَّى الله عليه وسلَّم- في سفره، فأدركنا الأضحى. فأمرنا رسول الله
-صلَّى الله عليه وسلم-، فجمع كل رجل منا درهما، فاشترينا أضحية بسبعة دراهم.
وقلنا: يا رسول الله، لقد غلينا بها. فقال: (إن أفضل الضحايا أغلاها، وأسمنها)
قال: ثم أمرنا رسول الله -صلَّى الله عليه وسلم-، فأخذ رجل برِجل، ورجل برِجل،
ورجل بيد، ورجل بيد، ورجل بقرن، ورجل بقرن، وذبح السابع، وكبروا عليها جميعا.
Dari Abul Aswad As-Sulami
dari ayahnya, dari kakeknya, berkata: Saat itu kami bertujuh bersama Rasulullah
saw, dalam suatu safar, dan kami mendapati hari Raya ‘Idul Adha. Maka
Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk mengumpulkan uang setiap orang satu
dirham. Kemudian kami membeli kambing seharga 7 dirham. Kami berkata:” Wahai
Rasulullah SAW harganya mahal bagi kami”. Rasulullah SAW bersabda:”
Sesungguhnya yang paling utama dari qurban adalah yang paling mahal dan paling
gemuk”. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan pada kami. Masing-masing orang
memegang 4 kaki dan dua tanduk sedang yang ketujuh menyembelihnya,
kemudian kami semuanya bertakbir” (HR Ahmad dan Al-Hakim).
II. Hadist Rasul untuk Aqikah
1. [HR.
Abu Dawud juz 3, hal. 107, no. 2843]
كُنَّا فِى اْلجَاهِلِيَّةِ اِذَا وُلِدَ
ِلاَحَدِنَا غُلاَمٌ ذَبَحَ شَاةً وَ لَطَخَ رَأْسَهُ بِدَمِهَا، فَلَمَّا جَاءَ
اللهُ بِاْلاِسْلاَمِ كُنَّا نَذْبَحُ شَاةً وَ نَحْلِقُ رَأْسَهُ وَ نَلْطَخُهُ
بزَعْفَرَانٍ.
Buraidah
berkata :Dahulu kami di masa jahiliyah apabila salah seorang diantara kami
mempunyai anak, ia menyembelih kambing dan melumuri kepalanya dengan darah
kambing itu. Maka setelah Allah mendatangkan Islam, kami menyembelih kambing,
mencukur (menggundul) kepala si bayi dan melumurinya dengan minyak wangi. [HR.
Abu Dawud juz 3, hal. 107, no. 2843]
2. [HR.
Ibnu Hibban juz 12, hal. 124, no. 5308]
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانُوْا فِى
اْلجَاهِلِيَّةِ اِذَا عَقُّوْا عَنِ الصَّبِيّ خَضَبُوْا قُطْنَةً بِدَمِ
اْلعَقِيْقَةِ. فَاِذَا حَلَقُوْا رَأْسَ الصَّبِيّ وَضَعُوْهَا عَلَى رَأْسِهِ،
فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اِجْعَلُوْا مَكَانَ الدَّمِ خَلُوْقًا.
Dari
'Aisyah, ia berkata, "Dahulu orang-orang pada masa jahiliyah apabila
mereka ber’aqiqah untuk seorang bayi, mereka melumuri kapas dengan darah
‘aqiqah, lalu ketika mencukur rambut si bayi mereka melumurkan pada kepalanya”.
Maka Nabi SAW bersabda, "Gantilah darah itu dengan minyak wangi".
[HR. Ibnu Hibban juz 12, hal. 124, no. 5308
3 . Hadist Rasul Pelaksanaan Aqiqah
[HR.
Tirmidzi juz 3, hal. 35, no. 1549]
عَنْ يُوْسُفَ بْنِ مَاهَكٍ اَنَّهُمْ دَخَلُوْا
عَلَى حَفْصَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمنِ فَسَأَلُوْهَا عَنِ اْلعَقِيْقَةِ،
فَاَخْبَرَتْهُمْ اَنَّ عَائِشَةَ اَخْبَرَتْهَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص
اَمَرَهُمْ عَنِ اْلغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَ عَنِ اْلجَارِيَةِ شَاةٌ .
Dari
Yusuf bin Mahak bahwasanya orang-orang datang kepada Hafshah binti 'Abdur
Rahman, mereka menanyakan kepadanya tentang 'aqiqah. Maka Hafshah
memberitahukan kepada mereka bahwasanya 'Aisyah memberitahu kepadanya bahwa
Rasulullah SAW telah memerintahkan para shahabat (agar menyembelih 'aqiqah)
bagi anak laki-laki 2 ekor kambing yang sebanding dan untuk anak perempuan 1
ekor kambing. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 35, no. 1549].
Komentar