Husnuzzan [Materi Pelajaran PAI SMA /Kls 10 /Bab 4/Semester.1 /Kurtilas ]
Dalam bahasan materi pembelajaran husnuzan mencakup Pembahasan
A. Pengertian Husnuzzan
B. Husnuzzan Kepada Allah Swt
C. Husnuzzan Kepada Diri Sendiri
D. Husnuzzan Kepada Sesama Manusia
F. Manfaat Husnuzhan
G. Contoh - Contoh Prilaku Husnuzan
3. Dan di dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam Q S. An Nisa [4] ayat : 19]
A. Pengertian Husnuzzan
B. Husnuzzan Kepada Allah Swt
C. Husnuzzan Kepada Diri Sendiri
D. Husnuzzan Kepada Sesama Manusia
F. Manfaat Husnuzhan
G. Contoh - Contoh Prilaku Husnuzan
A. Pengertian
Husnuzhan merupakan lawan kata dari su`uzhan. Husnuzhan berarti berbaik sangka, sedangkan su`uzhan berarti berburuk sangka. Seorang muslim diperintahkan untuk senantiasa berbaik sangka kepada Allah SWT. Bentuk husnuzhan seorang hamba kepada Allah SWT adalah dengan terus beranggapan bahwa segala sesuatu yang ditakdirkan Allah SWT kepada dirinya adalah pilihan yang terbaik dari Allah SWT.
Husnuzhan datat diartikan sebagai sikap mental terpuji yang mendorong pemiliknya untuk bersikap, bertutur kata dan berbuat yang baik dan bermanfaat, sehingga dapat dikatakan bahwa husnuzan termasuk kedalam akhlak terpuji. Sedangkan perilaku suuzan termasuk akhlak tercela, karena akan mendatangkan kerugian.
Adapun jika kenyataan yang dia terima merupakan kenyataan yang pahit atau tidak sesuai dengan keinginannya, hendaklah dia menerimanya dengan tabah dan kembali berintrospeksi diri dan tidak serta merta berprasangka bahwa Allah SWT telah berkehendak buruk baginya.
B. Husnuzhan Kepada Allah
Di sisi lain mengapa manusia diwajibkan untuk berhusnuzhan kepada Allah SWT, karena pengetahuan manusia sangatlah terbatas. Manusia hanya mngetahui hal-hal yang sifatnya kasat mata dan sama sekali tidak mengetahui rahaisa dibaliknya. Karena itulah kita harus berhusnuzhan kepada Allah SWT. Sebab apa yang dia kira suatu kebaikan, belum tentu baik dimata Allah SWT, dan begitu juga sebaliknya.
1. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: [ Q.S. Al-Hujurat, [49]. Ayat : 12].
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya :" Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.. ( Q.S. Al-Hujurat,[ 49] ayat : 12).
2. Ayat lain yang menerangkan [QS. Al Baqarah [2] Ayat : 216)
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya :" Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah SWT mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (QS. Al Baqarah [2] Ayat : 216).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَن يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرً
Artinya :" Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang Telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah SWT menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (Q S. An Nisa [4] ayat : 19).
C. Husnuzhan terhadap Diri Sendiri
Husnuzhan terhadap diri sendiri adalah sikap seorang muslim yang bisa menghadapi hidup dengan penuh harapan dan tidak pernah putus asa. Sikap seperti ini sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Karena sifat inilah yang dapat menumbuhkan sifat-sifat positif lainnya sperti sifat gigih dan selalu berinisiatif.
Dalam hal ini manusia kan selalu mengejar apa yang menjadi keinginannya dan apa yang menjadi cita-citanya. Ia akan selalu berusaha dan tak lupa pula berdoa keada Allah SWT atas semuanya itu.
Firman Allah SWT dalam Al Qur`an Surat Al Mu`min : ayat 60:
Dan Tuhanmu berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: " Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"..
Dengan selalu berdoa kepada Allah SWT dan terus berusaha tanpa putus asa, maka Allah SWT akan mengabulkan keinginannya.
Hal ini juga dipertegas dalam firman-Nya:
....... إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ .........
Sesungguhnya Allah SWT tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri .(Q S. Ar Ra`d [13]. Ayat : 11).
E. Husnuzhan terhadap Sesama Manusia
Hampir setiap waktu kita berinteraksi dengan orang lain, dan dari interaksi itulah kerap kali timbul salah paham-salah paham yang menjadi kerikil dalam komunikasi.Hampir setiap hari kita melakukan kesalahan. Baik yang disadari maupun tidak. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk melakukan taubat setiap hari. Bukan sekadar bila melakukan kesalahan saja. Kita tidak selalu menyadari apakah kata-kata yang terucap melukai perasaan seseorang atau tidak. Sikap kita membuat orang lain tersinggung atau tidak. Dan hal-hal lain yang kita lakukan selama berinteraksi dengan orang lain. Seperti juga kita tidak mengetahui maksud seseorang ketika perkataannya atau tingkahnya menyisakan perasaan tidak nyaman bagi kita. Entah sedih, senang, malu, atau marah. Lawan komunikasi kita di segala aktivitas yang kita lakukan tidak pula memahami tiap tutur dan tindakan kita yang kita sengaja maupun yang tidak kita sadari terjadinya.
Hubungan baik antara sesama manusia, khususnya antara mukmin yang satu dengan mumnin yang lain merupakan suatu yang harus dijalin dengan sebaik-baiknya. Hal ini karena Allah SWT telah menggarisbawahi bahwa seluruh kaum mukmin adalah bersaudara, sebagaimana firman Allah SWT dalam [QS. Al Hujurat [49]. Ayat : 10] :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya :" Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. [QS. Al Hujurat [49]. Ayat : 10].
Karena setiap saat kita dapat menjadi orang yang melukai atau dilukai atau keduanya dalam waktu yang bersamaan setiap saat, maka kita amat perlu memelihara dan memupuk kemampuan untuk berbaik sangka (husnuzhan) dan berlapang dada. Apabila ada masalah kita harus mencegah prasangka buruk yang mungkin timbul pada diri kita dengan berani bertanya mengenai duduk permasalahannya. Dan yang paling akhir adalah berani meminta maaf atau memaafkan bila kita memang salah atau ketika orang lain meminta maaf. Hal ini dimaksudkan agar ukhuwah Islamiyah tetap terjalin dengan baik.
Firman Allah dalam Al Qur`an surat Al Hujurat [49]. ayat : 6]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya :" Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
F. Manfaat Husnuzhan
Adapun manfaat yang dapat dirasakan oleh seorang hamba yang selalu berhusnuzhan kepada Allah SWT adalah dapat meningkatkan kadar keimanannya kepada Allah SWT. Hal ini terwujudkan dalam kehidupan sehari-harinya, misalnya saja ketika seorang hamba mendapatkan musibah, dia yakin itu merupakan ujian Allah SWT untuknya dan ujian itu tidak akan melebihi kemampuannya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Qur`an surat Al Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya :" Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma’aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.{Al Qur`an Surat Al Baqarah [2] : ayat 286 }.
Manfaat yang lain yang didapatkan dari sifat husnuzhan kepada Allah SWT adalah selalu mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, sehingga ia selalu mendapatkan kemudahan dalam hidupnya. Hal ini karena keyakinannya terhadap Allah SWT bahwa ia akan selalu diberikan yang terbaik oleh-Nya. Sebab kehendak Allah SWT salah satunya sesuai dengan prasangka hamba kepada-Nya. Firman Allah SWT dalam Qur'an Surat Al Hajj [22] : Ayat 15:
مَن كَانَ يَظُنُّ أَن لَّن يَنصُرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهُ مَا يَغِيظُ
Artinya :" Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah SWT sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, Maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, Kemudian hendaklah ia melaluinya, Kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya.
Selain itu sifat husnuzhan diharapkan dapat memberi manfaat bagi pelakunya dapat menjaga ukhuwah Islamiyah, seperti :
1. Hidup terasa lebih indah dalam suasana kedamaian dan ketenangan
2. Terhindar dari penyesalan dalam menjalin hubungan sesama
3. Hubungan antar sesama menjadi lebih baik dan bertahan lama
4. Terhindar dari sifat iri hati atas kesuksesan orang lain
G. Contoh - Contoh Prilaku Husnuzan
1. Husnuzan terhadap Allah Swt artinya berbaik sangka pada Allah Swt sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta alam semesta dan segala isinya yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan serta bersih dari segala sifat kekurangan.
Contoh seseorang berperilaku husnuzan atau berbaik sangka kepada Allah Swt yaitu dengan mensyukuri atas harta benda yang dimilikinya dengan jalan membelanjakan harta benda tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akherat, bersyukur dengan lidah seperti mengucapkan Alhamdulillah, mengucapkan lafal-lafal dzikir lainnya, membaca Al-Qur’an, membaca berbagai buku ilmu pengetahuan dan melaksanakan amar nahi mungkar.
2. Husnuzan terhadap diri sendiri
Muslim dan muslimah yang husnuzan atau berbaik sangka terhadap diri sendiri tentu akan berprilaku terpuji terhadap dirinya sendiri,
Contoh Prilaku Husnuzan terhadap diri sendiri seperti: a. percaya diri yakni yakin dengan kemampuan dirinya, sehingga berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan, b. gigih dalam mencapai apa yang dinginkan dengan berkeras hati, tabah dan rajin, dan c. mampu berinisiatif yang positif dalam bidang yang ditekuninya dan sesuai dengan keahliannya.
3. Husnuzan terhadap sesama manusia
Husnuzan atau berbaik sangka terhadap sesama manusia merupakan sikap mental terpuji yang harus diwujudkan melalui sikap lahir batin, ucapan dan perbuatan yang baik, diridahi Allah Swt dan bermanfaat.
Contoh Prilaku Husnuzan terhadap sesama manusia adalah : Sikap, ucapan, dan perbuatan baik, sebagai perwujudan dari husnuzan itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga serta bermasyarakat. Contohnya saling menghormati antar tetangga, dan tidak saling mencurigai.
by : nana suryana [ www.jurnalaqidah.net]
semoga bermanfa'at aminnn
Komentar