Membaca. Menyimak Mencermati makna Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 dan Hadits terkait.
Membaca. Menyimak Mencermati makna Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 dan Hadits terkait.
A. Asbabbul Nuzul Qur’an Surah Al-Hujurat [ 49 ] : ayat 10 :
1. Pengertian Asbabun Nuzul
berarti sebab turunya / latar belakang suatu
ayat dan surah dalam al - quran, dan tidak semua ayat dalam al - quran memiliki
asbabun nuzulnya untuk asbabull nuzul Qur’an Surah Al-Hujurat [ 49 ] : ayat 10 yakni : Bahwa dulu ada dua
orang laki-laki muslim yang sedang bertengkar satu sama lainnya. Sehinngga
marahlah para pengikutnya dengan menggunakan tangan dan sandal. Kemudian
turunlah ayat ini agar bisa menghentikan perkelahian dan menciptakan perdamain.
Ini adalah satu sebab turunya surat Al-Hujurat ayat 10.
Selain itu, ada sebuah riwayat dari Ibnu
Jarir yang bersumber dari Al-Hasan, bahwa dalam perkelahian tersebut terjadi
antara dua suku. Mereka semua dipanggil ke pengadilan, tetapi mereka
membengkang. Maka Allah turunkan ayat ini, sebagai peringatan kepada
orang-orang yang bertengkar agar segera damai, sampai sini sudah jelas.
2. Qur’an Surah Al-Hujurat [ 49 ] ayat
10 :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ
وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
artinya : “ Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” .
3. Adapun isi kandungan dari surat
Al-Hujurat [ 49 ] diantaranya sebagai berikut:
1) Sesama muslim adalah saudara
Perselisian, pertengkaran, serta
perpecahan akan menjauhkan diri kita dengan
rahmat Allah yang maha Esa. Sehingga dikatakan dalam surah Al-Hujurat ayat 10 tersebut
bahwa orang-orang mukmin itu walaupun berbeda-beda bangsa, etnis, bahasa, warna
kulit dan adat kebiasaannya serta stratifikasi sosialnya, namun mereka adalah [Muslim]
yaitu satu dalam persaudaraan Islam.
2) Persaudaraan bisa diibaratkan
laksana ratusan atau bahkan ribuan lidi yang diikat menjadi satu, sehingga
tidak mudah untuk dipatahkan.
3) Jika ada yg berselisi ,
damaikanlah dengan berhukum pada al-qur'an dan al-hadits
4) Bertaqwalah kepada Allah adalah
sebagai landasan agar mendapat rahmatNya
Sehingga ayat ini mengisyaratkan akan
pentinya akan solidaritas kesatuan dan persatuan akan melahirkan rahmat dan
nikmat bagi mereka semua.
B. Surah Al-Hujurat [ 49 ] : ayat 11
:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ
عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ
يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا
بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ
يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang
beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,
boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan
itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim.
Kandungan ayat :
1) Larangan menghina atau mengejek
serta merendahkan orang lain
2) Larangan mencela diri sendiri,
mencela diri sendiri sama dg mencela Allah , krn kita adalah ciptaan
Allah, mencela ciptaannya sama jang mencela penciptanya
3) Larangan memanggil teman dg
julukan yang mengandung ejekan
4) Minta maaf lah kepada teman
/orang yang dihina /dijelek atau di olok
olokkan oleh kita
C. Surat al-hujurat[ 49 ] : ayat
12
Asbabun Nuzul dari surat ke 12
yaitu, berkenaan Salman al-Farisi yang kebiasaannya setelah makan ia lalu
tidur, dan tidurnya mendengkur. Pada saat itu ada orang yang melihatnya, dan
kemudian mempergunjingkan perbuatannya itu.
Lantas turunlah surat al - hujurat
ke 12 yang melarang seseorang mengumpat dan menceritakan aib
Surat al-hujurat[ 49 ] : ayat
12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ
إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ
بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا
فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya : Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.
Surat Al-Hujurat ayat 12 ini, membahas larangan menghibah. Ghibah adalah menggunjing atau membicarakan keburukan orang oleh karena itu ghibah termasuk kepada akhlak tercela.
Isi kandungan
surat al-hujurat ayat 12
1. Orang-orang yang beriman
diharamkan mengghibah dan mencari-cari keburukan orang
2. Ghibah atau mencari-cari
keburukan orang karena diharamkan, jika dilanggar akan mendapat dosa
3. Mengghibah diperumpamakan oleh
Allah memakan daging bangkai teman sendiri
4. Orang-orang yang beriman
diwajibkan untuk husnudzan
5. Perintah untuk bertaqwa kepada
Allah
6. Mengingatkan bahwa Allah maha
menerima taubat hambaNya yang mau bertaubat
Komentar