adsmob1

BAB 11 Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi Pengetahuan

Di zaman yang serba cepat, canggih, dan serba praktis ini, seseorang dituntut untuk dapat memanfaatkan kecanggihan hasil rekayasa manusia dalam bidang teknologi dengan sebaik-baiknya. Betapa tidak, tanpa mempedulikan hal tersebut, seseorang akan tertinggal jauh ke belakang dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan. Selain itu, kemampuan menguasai dan menggunakan perangkat teknologi dapat terhindar dari upayaupaya jahat yang dapat merugikan dirinya, seperti penipuan, pemerkosaan, penganiayaan, dan sebagainya.

A. Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya

1. Kewajiban Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali ayat al-Qur’ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-lakii maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. Q.S. al-‘Alaq/96:1-5

Berikut ini surat Al Alaq ayat 1-5 dan terjemahan:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١

Arab-latin: Iqra` bismi rabbikallażī khalaq

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢

Arab-latin: Khalaqal-insāna min 'alaq

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣

Arab-latin: Iqra` wa rabbukal-akram

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤

Arab-latin: Allażī 'allama bil-qalam

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥

Arab-latin: 'Allamal-insāna mā lam ya'lam

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5) Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dengan perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai hamba (‘abid). Untuk menjadi khalifah yang sukses, maka sudah barang tentu membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengelola dan merekayasa kehidupan di bumi ini tanpa bekal ilmu pengetahuan. Demikian pula sebagai hamba, untuk mencapai tingkat keyakinan (keimanan) tertinggi kepada Allah Swt. Dan makhluk-makhluk-Nya yang gaib dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas.

Menuntut ilmu juga tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Mengenai jarak, ada ungkapan yang menyatakan bahwa :

اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ

Artinya :  tuntutlah ilmu walau hingga ke negeri Cina.

Demikian pula dalam hal waktu, Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu iltu dimulai sejak buaian hingga liang lahad.

اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ

Artinya : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”

2. Hukum Menuntut Ilmu

Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang tidak bermanfaat, haram dan berdosa bagi orang yang mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu far«u kifayah dan far«u ‘ain.

 a. Far«u Kifayah

Hukum menuntut ilmu far«u kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.

b. Fardu ‘Ain

Hukum mencari ilmu menjadi fardu ‘ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.

3. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu

Orang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Di antara keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan yang mengajarkannya adalah:

a. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

 

Artinya :  “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadillah/58:11)

b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti

Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda,

 

Artinya : “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” (H.R. ad-Dailami)

c. Merupakan sedekah yangg paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, :

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ حُمَيْدِ بْنِ كَاسِبٍ الْمَدَنِيُّ حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ طَلْحَةَ عَنْ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ أَنْ يَتَعَلَّمَ الْمَرْءُ الْمُسْلِمُ عِلْمًا ثُمَّ يُعَلِّمَهُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ

 

Artinya : Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib Al Madani] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim] dari [Shafwan Sulaim] dari [Thalhah] dari [Al Hasan Al Bashri] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekah yang paling utama adalah seorang muslim yang mempelajari satu disiplin ilmu kemudian mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim."(H.R. Ibnu Majah Nomor 239)

d. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda,

 

artinya: “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” (H.R. ad-Dailami)

e. Lebih utama dari śalat seribu raka’at

Dari Abu Zarr, Rasulullah saw. bersabda,:


artinya: “Wahai Aba Zarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada śalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” (H.R. Ibnu Majah)

f. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah.

Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, :

 

Artinya : “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” (H.R. ad-Dailami)

g. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda,

 

Artinya : “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul si suatu rumah dari rumah-rumah (masjid) Allah ‘Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” (H.R. Muslim dan Ahmad)

 

B. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan

QS At-Taubah/9:122

۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

Artinya: Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang).Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.

b. Hukum Tajwid

 

Surat At –Taubah /9 : Ayat 122

No

Lafal

Hukum Tajwid

          1

وَمَا

mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

2

كَانَ

mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

3

الْمُؤْمِنُونَ

idhar qomariyah karena ada alif lam diikuti mim, dan mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun

4

لِيَنْفِرُوا

ikfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf fa'

5

كَافَّةً

mad lazim mustaqqal kilmi karena ada mad thobi'i bertemu huruf yang bertanda baca tasydid dalam satu kata

6

فَلَوْ

mad layyin karena ada wawu sukun yang didahului huruf dengan tanda baca fathah

7

لَا

mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

8

مِنْ كُلِّ

ikfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf kaf

9

فِرْقَةٍ مِنْهُمْ

idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu huruf mim, dan idhar halqi karena ada nun sukun bertemu huruf ha'

10

مِنْهُمْ طَائِفَةٌ

idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu huruf tho'

11

طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا

idghom bila ghunnah karena ada tanwin bertemu huruf lam

12

فِي

mad thobi'i karena ada ya' sukun didahului kasro

13

الدِّينِ

idhom syamsyiyah karena ada alif lam diikuti dal

14

وَلِيُنْذِرُوا

ihfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu dzal

15

قَوْمَهُمْ

mad layyin karena ada wawu sukun didahului fathah

16

قَوْمَهُمْ إِذَا

idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu alif

17

إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ

idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu lam

18

لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu ya'

19

يَحْذَرُونَ

           mad arid lis sukun karena ada mad thobi'i sebelom              waqof

          20

 

 


 Semoga bermanfaat 

Komentar

Zoosk - Online Dating

Posts populer

Isi Kandungan dan pesan dari Surat Al-Hujurat[ 49 ] : ayat 12

NASKAH SOAL ULANGAN KD. Q.S Al-Insyrah./ kls 9 Semester 2

Persamaan dan perbedaan manusia dengan Hewan

Contoh Format RPP Kurikulum KTSP

Uji Konpetensi PAI BAB.10 Beriman Kepada Qada dan Qadar