Macam Jenis Vitamin
Macam Jenis Vitamin
Untuk jenis Vitamin terbagi 2
bagian yakni : 1. Vitamin Larut Air dan 2). Vitamin yang tidak larut air.
1. Vitamin Larut dalam Air
Untuk katagori Vitamin Larut dalam
Air yaitu :
a. Vitamin B
Vitamin B berperan dalam proses
metabolisme di dalam tubuh terutama ketika pelepasan energi tubuh. Vitamin B
berfungsi sebagai koenzim yang bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh pada
berbagai jenis sumber energi. Vitamin B pun berperan dalam pembentukan sel
darah merah. Vitamin B bisa ditemukan dalam gandum, ikan, serta sayur-sayuran
hijau.
b. Vitamin B1
Vitamin B1 dikenal dengan sebutan
Tiamin yang mempunyai fungsi guna menjaga kesehatan kulit serta turut membantu
mengubah karbohidrat menjadi energi yang dipelukan guna aktivitas sehari-hari.
Selain itu, vitamin tersebut membantu metabolisme protein dan lemak.
c. Vitamin B2
Vitamin B2 atau dikenal dengan
riboflavin mempunyai peranan dalam regenerasi energi bagi tubuh lewat proses
respirasi (pernapasan). Vitamin tersebut berperan dalam proses pembentukan
molekul steroid, sel darah merah, serta glikogen.
d. Vitamin B3
Vitamin B3 atau niasin berperan
dalam proses metabolisme protein, lemak, serta karbohidrat menjadi energi
tubuh. Vitamin ini bisa menjaga kadar tekanan darah, kadar gula darah,
penyembuhan vertigo dan migraine, serta menyembuhkan dari racun-racun tetentu.
Vitamin B3 banyak terkandung di dalam bahan makanan hewani contohnya hati,
ginjal, daging unggas, dsb. Kekurangan vitamin B3 bisa menyebabkan kejang,
keram otot, muntah-muntah, gangguan pencernaan, serta mual.
e. Niasin (Asam Nikotinat atau
Antipelagra)
ada beberapa fungsi yang bisa
diberikan oleh niasin, yaitu sebagai agen pertumbuhan dan perkembangbiakan sel,
perombakan karbohidrat, lemak, serta protein, bisa mencegah penyakit pellagra,
memelihara pencernaan, serta berperan sebagai koenzim yang diperlukan oleh
semua proses yang dialami oleh makhluk hidup.
f. Vitamin B5
Vitamin B5 atau Asam Pantotenat
berperan di dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin tersebut berperan besar
dalam menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dengan otak serta
memproduksi senyawa contohnya asam lemak, sterol, serta hormon-hormon tubuh.
Vitamin B5 bisa ditemukan di dalam daging hewani, susu, sayuran hijau, serta kacang
hijau.
g. Asam Pantotenat
Vitamin tersebut berfungsi sebagai koenzim A yang berperan dalam proses pembentukan lemak dan protein. Selain itu, asam pantotenat berperan sebagai penjaga kadar gula dalam darah. Vitamin ini banyak ada di sayuran hijau, ragi, hati, daging, serta kuning telur.
h. Vitamin B6
Vitamin B6 biasa disebut
piridoksin berperan dalam proses metabolisme tubuh terutama dalam proses
pemecahan lemak contohnya spingolipid dan fosfolipid. Vitamin ini berperan
dalam pembentukan antibodi pada tubuh dalam menyerang zat asing. Vitamin
tersebut banyak ditemukan di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging,
serta ikan.
i. Vitamin B11
Vitamin B11 biasa disebut dengan
asam folat sangat berperan dalam proses pembentukan sel darah merah. Selain
itu, vitamin B11 berfungsi sebagai antianemia pernisiosa, membentuk asam
nukleat (DNA dan RNA), serta metabolisme kelompok metil.
j. Vitamin B12
Vitamin B12 biasa disebut
sianokobalamin berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukan
molekul DNA serta RNA, seta pembentukan platelet darah. Vitamin tersebut hanya
ditemukan pada hewan. Oleh sebab itu, orang yang vegetarian sering mengalami
masalah tentang vitamin ini.
k. Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai peranan dalam menangkal radikal bebas di dalam tubuh karena mengandung senyawa antioksidan. Vitamin ini berperan sebagai pembentuk kolagen yang merupakan penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, serta jaringan tubuh lainnya. Karena vitamin ini bisa menangkal radikal bebas, maka vitamin ini bisa menurunkan laju mutasi sel dalam tubuh sehingga bisa menurunkan pertumbuhan penyakit degeneratif seperti kanker.
2. Vitamin Tidak Larut Air
a. Vitamin A
Vitamin A dikenal dengan nama retinol
adalah vitamin pembentuk pigmen mata di retina. Oleh sebab itu, vitamin ini
berhubungan dengan penglihatan. Selain itu, vitamin A berperan dalam menjaga
kesehatan kulit serta imunitas tubuh. Vitamin A mempunyai sifat mudah rusak
akibat terpapar panas, serta udara.
Vitamin A banyak terkandung di
dalam susu, ikan , sayur-sayuran serta buah-buahan. Kekurangan vitamin ini bisa
menyebabkan katarak, rabun senja, ISPA (infeksi saluran oernapasan atas), serta
penurunan daya tahan tubuh.
b. Vitamin D
Vitamin D berperan dalam proses
metabolisme kalsium serta mineralisasi tulang. Oleh sebab itu, vitamin D banyak
behubungan dengan pembentukan tulang. Vitamin D diproduksi oleh sel kulit
ketika terkena cahaya matahai. Jika terjadi kekurangan vitamin D, maka bisa menyebabkan
kaki menjadi bentuk O atau X, gigi menjadi cepat rusak, serta kejang otot.
Kemudian, penyakit osteomalasia (tidak ada kalsium serta fosfor pada tulang)
disebabkan oleh kekurangan vitamin ini. Selain itu, penyakit osteoporosis pada
lansia disebabkan sebab kekurangan vitamin D. vitamin D banyak terkandung di
dalam ikan, telur, susu, serta keju.
c. Vitamin E
Vitamin E atau tokoferol bisa
berperan sebagai antioksidan alami untuk tubuh yang bisa menjaga kesehatan
kulit, mata, sel darah merah, hati, serta paru-paru. Vitamin E terkandung di
dalam ikan, ayam, kuning telur, ragi, serta minyak tumbuh-tumbuhan. Kekurangan
vitamin E bisa menyebabkan kemandulan, serta gangguan saraf serta otot tubuh.
d. Vitamin K
Vitamin K atau filokuinon beperan di dalam pembentukan
sistem peredarah darah serta penutupan luka. Oleh sebab itu, jika terjadi
kekurangan vitamin ini, maka akan menyebabkan perdarahan tubuh serta kesulitan
dalam penutupan luka. Vitamin K banyak ada di dalam susu, kuning telur serta
sayuran segar.
e. Vitamin H
Vitamin H sangat berkaitan erat
dengan vitamin B lainnya, sehingga vitamin ini juga bisa ditemukan terkandung
di dalam makanan yang juga mengandung vitamin B, contohnya hati, ginjal, kuning
telur, susu, ragi, kacang polong, sayuran, dan bisa diproduksi juga oleh
bakteri usus.
f. Kolin
Kolin banyak ada di dalam hati
dan beras. Seseorang yang mengalami kekurangan pada jumlah kolin dalam tubuh,
akan mengakibatkan gangguan pada kulit, ginjal, dan bisa menimbulkan timbunan
lemak di sekitar hati.
Komentar