Sejarah Vitamin
Karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral Sebelum abad ke 20, telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal. Akan tetapi, berbagai pengamatan menduga bahwa masih ada senyawa-senyawa organik lainnya yang esensial untuk menjaga kesehatan. Sebagai misal telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.
Sejarah penemuan vitamin diawali
oleh Eijkman yang mengemukakan pertama kali adanya zat yang bertindak sebagai
faktor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun1897 ia
memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam yang
serupadengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah
binatang diberi makananyang terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit
ini dapat disembuhkan denganmemberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa
serbuk.
Hasil penemuan tersebut menyatakan
bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting selain kabohidrat, lemak dan
protein sebagai energi, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang
vitamin, sehingga diperoleh konsep tentang vitamin yang kita kenal sekarang.
Pada saat ini terdapat lebih dari 20 macam vitamin. Polish kemudian member nama
faktor diet esensial ini dengan vitamin. Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg
tentang koenzim (1932-1935) dan kemudian penyelidikan R Kuhn dan P Kerrer
menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia viatamin dengan koenzim.
Dan Vitmain A ditemukan pada
tahun 1913 oleh Mc. Collum dan Davis. Vitamin A adalah vitamin antioksidan yang
larut dalam lemak dan penting bagi penglihatan dan pertumbuhantulang. Secara
luas vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinoid dan
precursor/ provitamin A karotenid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai
retinol. Retinol diserap dalam bentuk prekursor.
Komentar