Tips Melahirkan Normal Bayi Pertama
Gambar di kutif dari HaiBuda.com |
Tips
Melahirkan Normal Bayi Pertama
Tidak semua wanita hamil direkomendasikan untuk melahirkan normal.
Pada kasus-kasus tertentu atau alasan medis, ibu disarankan untuk melahirkan
secara caesar. Adapun wanita yang direkomendasikan untuk melahirkan normal,
yakni mereka yang masih muda dan sehat, memiliki gaya hidup aktif, dan tekanan
darah normal.
A. Kenali Tanda-tanda Ibu Hamil melahirkan normal
Dikutip dari Parenting Firstcry dalam HaiBuda.com, ibu hamil yang
akan melahirkan secara normal, akan menunjukkan beberapa tanda, di antaranya:
1. Posisi janin
Posisi merupakan indikasi persalinan normal. Antara 30 hingga 34
minggu, janin berubah posisi, di mana posisi kepala di bawah siap untuk melahirkan.
Jika dilihat, posisi bayi sudah bergeser ke bawah.
2. Dorongan buang air kecil
Dorongan buang air kecil akan meningkat karena tekanan dari kepala
bayi menekan daerah panggul dan menekan kandung kemih.
3. Sakit punggung
Rasa sakit di punggung bawah saat janin mulai menekannya karena
janin sedang memposisikan dirinya untuk masuk ke posisi kepala di bawah.
4. Keputihan meningkat
keputihan bisa berwarna putih atau merah muda, dan kadang sedikit
bernoda darah. Ini adalah tanda biasa dari kehamilan sehat dan normal.
5. Payudara nyeri
Nyeri pada payudara juga merupakan indikasi persalinan normal. Saat
ibu mencapai tahap akhir, mungkin payudara menjadi terasa berat dan tidak
nyaman.
6. Kontraksi
Kontraksi otot rahim bisa terjadi secara berkala. Ini menandakan
Bunda akan segera melahirkan.
7. Kantung ketuban pecah
Pecahnya kantung ketuban biasanya terjadi selama persalinan. Kadang ini mungkin terjadi sebelum awal persalinan.
B. Cara Ibu
Hamil pertama Dapat Melahirkan Bayi Secara Normal
Ada banyak cara untuk ibu hamil supaya bisa melahirkan normal
dengan lebih mudah. Sebagaimana yang dirangkum dari berbagai sumber, sebagai berikut
di bawah ini :
1. Baca tentang kehamilan dan melahirkan
bersiap untuk menjadi ibu sangat penting untuk persalinan normal.
Penting untuk memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis metode yang digunakan
untuk melahirkan, sehingga pilihan tersebut berdasarkan pengetahuan, bukan
emosi atau ketakutan.
2. Temukan perawat yang tepat
Jika ibu hamil tidak cocok dengan dokter atau bidan yang berada di
rumah sakit, maka cobalah untuk menemukan dari pelayanan lainnya yang lebih
baik. "Temukan perawat atau dokter yang Anda percayai dan terhubung
dengannya," kata Michele Buchmann, bidan terdaftar di Brentwood Bay,
dikutip dari Today's Parents.
Ini menjadi salah satu persiapan penting agar melahirkan secara
normal menjadi lebih lancar, dan mengurangi rasa takut serta cemas. Dengan
perawat yang dipercaya, ibu hamil akan mendapat informasi yang baik dan
fleksibel sehingga akan sangat membantu.
3. Makan dengan baik
Makan banyak protein, sayuran berdaun hijau, dan kurangi konsumsi
gula dapat membantu meminimalkan risiko kondisi terkait kehamilan dan
memaksimalkan kesehatan sebelum melahirkan, Bunda.
"Nutrisi adalah salah satu cara terbaik seorang wanita untuk
mempersiapkan dirinya pada kelahiran yang lancar dan sehat," kata Jessica
Austin, doula di Vancouver.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Obstetrics and
Gynecology, wanita yang makan enam kurma dalam sehari selama empat minggu
terakhir kehamilan, serviksnya secara alami melebar dan cenderung tidak
membutuhkan oksitosin atau prostin untuk memulai persalinan.
4. Tetap bugar
Tetap aktif selama kehamilan dapat membantu mengatasi kantuk,
mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan stamina, dan suasana hati. Untuk
ibu hamil yang tidak olahraga sebelum hamil, sebagian besar penyedia layanan
kesehatan akan menyarankan aktivitas sedang dan ringan seperti berjalan,
berenang atau yoga hampir setiap hari dalam seminggu.
Selain tetap bugar, ibu hamil harus tetap bergerak di fase-fase
tersebut. Tak perlu melakukan hal yang berat, cukup berjalan ke beberapa tempat
seperti toilet, mengelilingi kamar, atau beberapa hal lainnya sesuai
kenyamanan.
5. Pertimbangkan rencana kelahiran
Memiliki rencana kelahiran benar-benar dapat membantu ibu hamil
merasa lebih siap untuk melahirkan, Bunda. Ini dapat membantu membuat keputusan
apa pun yang perlu dibuat selama kelahiran supaya tidak terlalu berat.
6. Ikuti kelas prenatal
Kelas prenatal masih menjadi standar penting dalam hal edukasi dan
informasi tentang kehamilan dan persalinan, sehingga dapat membuat keseluruhan
proses menjadi pengalaman lebih baik. Selain mendapat informasi penting, ibu
hamil juga dapat bersosialisasi dan mengetahui pengalaman-pengalaman dari ibu
hamil lainnya.
7. Belajar menghadapi kontraksi
Hal umum yang pasti dialami saat melahirkan normal tanpa pengobatan
adalah mampu merespons rasa sakit, khususnya kontraksi.
"Reaksi tubuh ibu hamil menjadi kaku yang cenderung
memperburuk rasa ketidaknyamanan," ujar Heidi Rinehart, dokter kandungan
di Keene, New Hampshire.
Saat hal ini terjadi, ibu hamil disarankan rileks dan tak perlu
merasa takut. Jika rasa takut meningkat, maka ketegangan akan bertambah dan
membuat rasa sakit semakin menyiksa.
8. Minum banyak air
Minum air membantu mengeluarkan racun dalam tubuh, Air juga
mengencerkan urine, sehingga mengurangi kemungkinan infeksi saluran kemih yang
umum terjadi selama kehamilan. Dehidrasi bisa menyebabkan awal persalinan
prematur, jadi terhidrasi sangat penting. Konsumsi 10 gelas air sehari sangat
bermanfaat untuk ibu hamil lho.
9. Jongkok
Ibu hamil tidak harus selalu berbaring di ranjang rumah sakit saat
melahirkan. Faktanya, ada banyak wanita yang lebih cenderung jongkok saat
melalui proses ini.
Menurut dokter kandungan di High Point, North Carolina, Henry Dorn,
jongkok dapat membuka panggul dan membantu bayi mendapatkan posisi persalinan
yang ideal untuk dilahirkan.
"Jika dokter Anda memberitahu Anda bahwa bayi tidak berada di
tempat yang optimal dalam trimester terakhir, cobalah berlutut, duduk bersila,
atau bertengger di atas bola latihan sepanjang hari." kata Dorn.
10. Tidur
Tidur malam yang nyenyak merupakan cara yang baik untuk menyegarkan
diri dan membantu janin menjadi sehat. Ibu hamil membutuhkan dua hingga tiga
jam ekstra dan delapan jam tidur di malam hari demi kesehatannya. Ibu dan janin
yang kuat akan membantu persalinan normal.
11. Dapat dukungan
Pendidik persalinan, Robin Elise Weiss menyarankan untuk
mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman yang memiliki pemikiran yang sama
soal melahirkan normal. Ini untuk membuat ibu siap menghadapi kelahiran normal.
"Pastikan untuk mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang
suportif," katanya, dikutip dari Very Well Family.
12. Ingat untuk tetap rileks
Ingatlah untuk tetap rileks menghadapi persalinan. Bunda bisa
mencoba pernapasan berirama, meditasi, self-hypnosis, dan teknis relaksasi. Ini
adalah alat yang sangat baik untuk semua tahap persalinan.
13. Latihan pernapasan
Salah satu teknik pernapasan yang bisa membantu ibu melahirkan
normal adalah metode Lamaze yang dikembangkan oleh dokter kandungan dari
Prancis, Ferdinand Lamaze. Metode ini fokus pada kontrol pernapasan untuk
membantu mengurangi rasa sakit ketika melakukan persalinan normal
C. Manfaat
Melahirkan Normal
Melahirkan normal memberikan manfaat bagi beberapa ibu yang bisa
melakukannya, Bunda. Beberapa manfaat tersebut, di antaranya:
1. Lebih sehat untuk ibu dan bayi
Beberapa menit pertama yang dihabiskan antara ibu dan anak adalah
bonding atau ikatan pertama anak dengan dunia luar. Lengan dan suara ibu
memberikan kenyamanan pada bayi setelah lahir ke dunia. Nah, dengan kelahiran
normal, anak langsung diberikan kepada ibunya untuk mendapatkan pelukan,
sehingga terjadi bonding secara instan.
2. Merangsang laktasi
Proses alami persalinan merangsang banyak sistem hormon alami dalam
tubuh selama persalinan dan melahirkan. Oksitosin, endorfin, adrenalin,
noradrenalin, dan terpenting prolaktin, yang semuanya disekresikan selama waktu
itu.
3. Menelan bakteri pelindung dari jalan lahir
Ada perubahan mikroba vagina selama kehamilan. Bakteri yang dicerna
anak dari jalan lahir ibu membantu membangun sistem kekebalannya, dan anak
lebih bisa mencerna susu serta makanan padat. Selama proses persalinan,
mikrobiota manusia terbentuk sehingga peran mikrobioma vagina menjadi penting
dalam perkembangannya.
4. Pemulihan pasca persalinan lebih cepat
Proses melahirkan secara normal memungkinkan ibu pulih lebih cepat.
Sementara melahirkan dengan intervensi medis membutuhkan waktu lebih lama bagi
tubuh untuk memperbaiki diri.
"Para ibu (yang melahirkan secara normal) pulih lebih cepat,
merasa lebih baik, dan sering kali sedikit mengalami robekan dan bengkak,"
kata dokter kandungan di Baton Rouge, Ryan Dickerson, dikutip dari Parents.
5. Tinggal di rumah sakit lebih singkat
Setelah melahirkan normal, rawat inap di rumah sakit berlangsung
dari 24 hingga 48 jam saja, Bunda. Sementara jika Bunda menjalani operasi
caesar dibutuhkan waktu sekitar 3 hari hingga seminggu tergantung pada
pemulihan setelah operasi.
D. Proses
melahirkan normal
Sebagian ibu akan melahirkan jika usia kandungan sudah 41 hingga 42
minggu. Namun karena alasan medis, intervensi medis dilakukan sebelum usia
kehamilan tersebut. Nah, untuk proses melahirkan normal ada tiga tahap, yakni:
1. Tahap pertama
Penipisan serviks dan pembukaan. Ini mungkin terjadi selama satu
jam atau lebih sampai serviks melebar menjadi 3 centimeter (cm).
a. Fase awal
Pada tahap ini, wanita menjadi sadar akan kontraksi yang dimulai
setiap 3-5 menit tetapi dapat bervariasi. Pada saat ini, Bunda mungkin ingin ke
toilet karena rasa sakit awal dimulai.
b. Fase aktif
Pada tahap ini, serviks akan melebar lagi dari 3 menjadi 7 cm.
Bunda mungkin akan merasakan ketidaknyamanan karena tekanan akan terus
bertambah. Mungkin Bunda akan merasakan seperti kram menstruasi dan sakit
punggung bawah.
c. Fase transisi
Serviks terus melebar dari 7 menjadi 10 cm. Bunda akan merasakan
tekanan meningkat di area panggul bawah dan ada kemungkinan kantung ketuban
pecah. Rasa sakit akan lebih kuat dan berlangsung lama, dengan interval lebih
sedikit, dan menjadi sangat teratur.
2. Tahap kedua
Selama waktu ini, bayi didorong keluar dari rahim melalui saluran
vagina. Di tahap ini, kontraksi akan lebih lama dan intens karena serviks akan
mencapai pelebaran maksimumnya.
Kontraksi dapat berlangsung dari 45 hingga 60 detik dengan jeda 3-4
menit. Ini akan meningkat sekitar 1,5 menit, kadang kurang dari 1 menit. Ini
adalah fase terberat tetapi juga terpendek karena menuju persalinan.
3. Tahap ketiga
Pengeluaran plasenta adalah tahap ketiga dan terakhir persalinan.
Pada tahap ini, seluruh plasenta keluar melalui saluran vagina, yang
berlangsung 15-30 menit .
Pengeluaran plasenta adalah proses alami, yang dibantu secara
manual untuk menghindari infeksi. Perut bagian bawah juga dipijat untuk
mengontraksi otot-otot rahim demi mendorong keluar sisa-sisa persalinan.
Komentar